WARTAMANIA -– SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan Metro kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya lokal melalui kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Kearifan Lokal.” Dalam kegiatan ini, siswa kelas IX diajak untuk mengenal, membuat, dan menikmati salah satu kuliner khas Lampung, yaitu Seruit.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bapak Ali Musyafa, S.Ag, M.M., selaku Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan Metro, pada Jum’at (07/02/2025).
Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya memahami dan melestarikan budaya daerah sebagai bagian dari identitas bangsa.
Antusiasme Siswa dalam Memasak Seruit
Seluruh siswa kelas IX, baik dari kelas Pondok maupun Reguler, mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat. Mereka tidak hanya belajar teori tentang Seruit tetapi juga langsung mempraktikkan cara membuatnya.
Seruit sendiri merupakan hidangan khas Lampung yang terdiri dari ikan bakar atau goreng yang dicampur dengan sambal khas dan disantap bersama lalapan. Terdapat dua jenis Seruit yang dikenal masyarakat Lampung, yaitu Seruit Pepadun dan Seruit Saibatin.
Para siswa menggunakan berbagai jenis ikan air tawar sebagai bahan utama, seperti:
✅ Nila
✅ Kembung
✅ Gurame
✅ Patin
Sementara itu, bahan-bahan nabati yang digunakan untuk melengkapi Seruit meliputi:
🌶 Cabai rawit
🧄 Bawang merah
🌿 Kemangi
🌿 Petai
🍆 Terong
Salah satu bahan yang membuat cita rasa Seruit semakin khas adalah penggunaan terasi bakar yang dicampur dalam sambal. Aroma terasi yang khas ini menjadi ciri utama dari hidangan tradisional masyarakat Lampung.
Mempelajari Lebih Dalam dengan Mind Mapping
Setelah praktik memasak selesai, setiap kelompok siswa diberikan tantangan untuk membuat mind mapping tentang proses pembuatan Seruit. Aktivitas ini bertujuan untuk membantu siswa memahami langkah-langkah pembuatan dan filosofi di balik makanan khas ini. Dengan metode ini, mereka tidak hanya menghafal, tetapi juga mampu menjelaskan ulang secara kreatif.
Menanamkan Nilai Kearifan Lokal
Kegiatan ini bukan sekadar memasak, tetapi juga menjadi ajang pembelajaran yang mendalam tentang nilai-nilai budaya dan kebersamaan. Melalui Seruit, siswa diajak untuk memahami bahwa makanan khas daerah bukan hanya sekadar hidangan, tetapi juga warisan yang mencerminkan kebersamaan, gotong royong, dan kekayaan budaya.
Kegiatan seperti ini sangat penting bagi generasi muda agar mereka tidak hanya mengenal, tetapi juga bangga dengan budaya daerahnya. Dengan mengenalkan dan melestarikan kuliner tradisional seperti Seruit, SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan Metro membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya berlangsung di dalam kelas, tetapi juga melalui pengalaman langsung yang menyenangkan dan bermakna.
Melalui proyek ini, diharapkan para siswa semakin menghargai warisan budaya Lampung dan terus menjaga kelestariannya di masa depan.