banner 728x250

Gebyar Hari Anak Nasional yang digelar di Cahaya Bangsa School

Avatar photo
banner 120x600
banner 468x60

METRO LAMPUNG – Walikota Metro, Bambang Iman Santoso, mengingatkan pentingnya peran orangtua tua dalam mengantisipasi bahaya penyalahgunaan teknologi digital pada anak.

Di mana di era digitalisasi saat ini orang tua dituntut lebih waspada terhadap dampak negatif dunia digital.

banner 325x300

Hal ini disampaikan Walikota saat memberikan sambutannya dalam kegiatan Gebyar Hari Anak Nasional (HAN) yang digelar di Cahaya Bangsa School pada Kamis 31 Juli 2025.

Menurutnya, anak-anak adalah aset strategis bangsa yang harus dijamin hak hidup, tumbuh, berkembang, dan terlindungi dari berbagai ancaman, termasuk eksploitasi digital. Terlebih anak menjadi penentu kualitas SDM yang akan menjadi pilar utama pembangunan nasional.

 

“Namun saat ini kita dihadapkan pada kenyataan, bahwa anak-anak kita berhadapan langsung dengan tantangan baru. Yaitu penyalahgunaan teknologi digital yang membahayakan masa depan mereka,” ungkapnya.

Diakui bahwa di balik laju pesat kemajuan teknologi informasi, berbagai bentuk penyimpangan digital kerap terjadi. Ini seperti anak yang kecanduan game online, dan keterlibatan dalam judi daring. Bahkan tak jarang anak menjadi korban ata maraknya konten kekerasan dan pornografi digital.

“Ini adalah ancaman yang sistemik. Anak-anak kita, sejak usia dini telah bersinggungan langsung dengan dunia digital tanpa kontrol dan pendampingan memadai,” ujarnya.

“Sehingga mengakibatkan nilai-nilai moral, psikologis, dan sosial mereka tergerus pelan-pelan,” ungkapnya.

 

Oleh karena itu, diperlukan kegiatan pendekatan edukatif yang mengajak anak-anak kembali berinteraksi secara langsung baik dengan alam, seni, dan permainan tradisional.

Ia mencotohkan seperti kegiatan market day, senam bersama, panggung seni dan budaya. Menurutnya, dengan kegiatan ini dapat menyuarakan kembali pentingnya ruang tumbuh yang sehat bagi anak.

“Jadi bukan hanya dalam fisik, tetapi juga secara mental dan sosial. Dunia maya tidak bisa menggantikan pengalaman nyata yang membentuk karakter,” tukasnya. (**)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *