METRO LAMPUNG — Diduga adanya Pungutan Liar (Pungli) Berdalih dengan jual jasa kepada para pedagang yang ada di hamparan Pasar pagi Kopindo Metro Pusat Kota Metro Lampung yang berlangsung puluhan tahun tanpa ada pengawasan dari Satker dan Dinas terkait.
Menurut sumber yang enggan menyebut namanya pada media ini mengatakan kalau mereka ditarik uang sebesar 500 ribu sampai 800 ribu setiap bulannya oleh oknum masyarakat yang juga berprofesi sama.
“Kami itu setiap harinya bayar salar Rp2.000 + Rp2000+Rp1000 itu untuk salar saja. Belum lagi, uang lapak tempat kami jualan ini om, itu bervariasi, ada yang Rp500 – 1.000 jutaan lah perkiraan untuk satu Bulan satu lapaknya,” ucapnya sumber.
Ia menerangkan, kalau yang mungut itu banyak, bukan satu orang saja. Artinya, punya Geng masing-masing. Kalau kami itu bayarnya ke inisial P (nama sebutan), terangnya.
Terpisah, di Kediaman nya, oknum masyarakat yang juga berprofesi Pedagang berinisial P, mengakui penarikan tersebut. Ia membantah kalau dikatakan pungli. Sebab, dirinya merasa menjual jasa kepada para Pedagang tersebut.
“Saya jual jasa kok kepada Pedagang. Ketika mereka pulang itu kan seperti Payung, Meja dan sebagainya itu saya yang bereskan,” kilahnya P, pada Kamis (12/06/2025).
Sang oknum ini pun membeberkan kalau selain dirinya, masih ada 4 orang yang lainnya sama melakukan hal seperti itu. Dan, itu lebih besar lagi dari dirinya menariknya.
Ia menyebutkan, kalau keempat oknum masyarakat tersebut berinisial, M, R, I dan P. Adapun penghasilan mereka tiap bulan mencapai hingga Rp15 juta dari hasil pungutan itu.
“Kalau saya sendiri jual jasa. Kalau mereka jual jasa apa, mereka tidur kok, tidak ada tanggung jawab sama sekali” bebernya.
Selain itu dirinya mengungkapkan, kalau dugaan pungli tersebut sudah berjalan lama sekali sejak tahun 2012 yang silam.
Hingga berita ini tayang, keempat oknum masyarakat tersebut belum berhasil dikonfirmasi. Begitu juga dengan Dinas terkait dan Satpol PP Kota Metro. Sehingga, berita ini butuh informasi lebih lanjut guna pengembangan dan keseimbangan informasi. (Tim)