Ditulis Oleh: Dr. Habib Sulthon A., S.H., S.H.I., M.H., Adv.
METRO LAMPUNG — Senin, 6 Oktober 2025, kabar duka datang pelan, seakan tak percaya, tetapi menghentakkan hati. Ada ilmu yang tetap hidup, meski suara pengajarnya telah sunyi. Seorang Guru telah berpulang ke rahmat Allah SWT.
Itulah Ibu Prof. Dr. Hj. Siti Mahmudah, M.Ag — seorang ulama perempuan, tokoh KUPI, Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, dan pengajar di Pascasarjana Universitas Ma’arif Lampung (UMALA), yang hidupnya didedikasikan untuk ilmu, keadilan, dan kemanusiaan.
Kabar berpulangnya Ibu Siti Mahmudah, menyisakan keheningan panjang di koridor kampus. Banyak yang terdiam, tak percaya; air mata pun jatuh tanpa diminta. Karena seolah baru kemarin suaranya masih menuntun para mahasiswa menulis, meneliti, dan memahami ilmu.
Sebagai tokoh ulama KUPI, beliau dikenal luas sebagai pejuang keadilan gender dan penggerak nilai mubadalah — kesalingan yang memuliakan laki-laki dan perempuan dalam martabat yang setara.
Bunda…, begitulah kami sebagai mahasiswanya memanggilnya. Saya mengenal beliau relatif belum lama, dimulai tahun 2019, sejak saya studi S3 di Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung. Bunda Mahmudah adalah Pembimbing Disertasi saya, banyak sekali ilmu dan nasihat kehidupan yang diberikan kepada kami selama masa studi. Keterikatan emosional masih berlanjut, Pasca selesai studi S3 tahun 2022, Bunda Mahmudah masih mengajak kolaborasi penelitian dengan saya sampai sekarang (tahun 2025 ini), menulis bersama di beberapa artikel jurnal nasional dan internasional, menjadi narasumber dalam forum yang sama, dipercaya mengelola Jurnal Ilmiah dan Proceeding bersama.
Selama mengenal beliau, saya belum pernah sekalipun melihat dan mendengar beliau marah, bahkan ketika beliau disakiti oleh orang lain, beliau tidak pernah membalas dengan kata-kata kasar, beliau sikapi dengan penuh ketenangan dan kesabaran. Banyak yang mengenal beliau mengatakan, “Bunda Mahmudah adalah pribadi yang tulus, mudah membantu orang lain. Beliau sabar menghadapi mahasiswa, lembut menuntun rekan sejawat, dan selalu ramah kepada siapa pun yang datang mengetuk pintu ruangannya”.
Kiprah Internasional Prof. Dr. Hj. Siti Mahmudah, M.Ag
-
Prof. Siti Mahmudah tampil sebagai pembicara pada forum internasional melalui ASIANetwork 31st Annual Conference di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, pada April 2024. Dalam konferensi tersebut, beliau mempresentasikan hasil risetnya tentang moderasi beragama dan keluarga maslahat.
-
Beliau turut aktif dalam kontes ilmiah internasional, yaitu The 2nd Sunan Kalijaga International Writing Contest (2018), di mana beliau meraih peringkat tiga. Karyanya kemudian dipublikasikan dalam jurnal internasional.
-
Prof. Mahmudah juga memimpin atau turut serta dalam penyelenggaraan konferensi internasional seperti RIMICIF (Raden Intan Mubadalah International Conference on Islam and Family) pada Oktober 2023, yang diikuti oleh panelis dan narasumber dari luar negeri (Malaysia, India, Mesir, dst).
-
Selain itu, dalam acara launching prosiding internasional “Raden Intan Proceedings on Family and Humanity” (Agustus 2024), Prof. Siti Mahmudah berperan sebagai Director Publisher Development Proceedings di Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung.
-
Beliau juga terlibat dalam kerja sama internasional pengabdian masyarakat (international service) melalui kunjungan dan kolaborasi dengan Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) bersama mahasiswa dan dosen lainnya dari UIN RIL.
Sosok yang begitu lembut, begitu sabar, kini telah kembali kepada Sang Pencipta dengan senyum keabadian. Kepergiannya bukan akhir, melainkan kelanjutan dari perjalanan suci yang beliau tempuh sepanjang hidup: perjalanan ilmu dan pengabdian. Beliau meninggalkan dunia dengan nama baik, dengan ilmu yang terus mengalir, dan dengan cinta yang tak akan lekang dari hati para murid dan sahabatnya.
Selamat jalan, menuju Alam keabadian Bunda….
Engkau telah menuntun kami dalam proses studi dan belajar banyak hal, kini Engkau kembali dalam pelukan cahaya yang abadi.
Engkau telah menulis sejarahmu dengan tinta keikhlasan.
Engkau telah menanam nilai mubadalah di hati banyak insan.
Semoga setiap ilmu yang Engkau ajarkan menjadi penerang di alam keabadian, dan setiap doa murid-muridmu menjadi bunga yang tumbuh di taman surgamu.
Namamu akan selalu kami kenang dengan penuh hormat.
Ragamu memang telah tiada meninggalkan dunia.
Namun ilmu-ilmu yang telah Engkau tuangkan dalam karya-karyamu akan abadi, akan terus dikenang sepanjang zaman dan akan terus mengalir pahalanya sebagai bekal engkau menghadap Ilahi Rabbi.
Engkau telah kembali kepada Sang Pemilik Ilmu, namun cahaya keadilan dan kasih sayang yang Engkau tinggalkan
akan terus menerangi jalan kami — jalan ilmu, iman dan kemanusiaan. (**)
Opini Oleh: Dr. Habib Sulthon A., S.H., S.H.I., M.H., Adv.