METRO LAMPUNG — Diduga kotoran Kelelawar ataupun mungkin Burung Walet di salah satu Gudang milik salah satu oknum pengusaha berinisial A yang ada di Metro Lampung, diduga cemari lingkungan warga sekitar Jalan Teuku Umar, Imopuro, Metro Pusat, Kota Metro Lampung.
Cairan kotoran ini meleleh mengalir ke permukaan badan jalan berwarna hitam kelabu sehingga membuat warga sekitar resah dan mempertanyakan.
Salah seorang warga yang didampingi warga lainnya di lokasi mengungkapkan, kalau cairan berwarna hitam tersebut kotoran kelelawar. Dahulunya walet namun kabarnya sudah tidak beroperasi lagi.
Jika memang tidak lagi ada usaha di tempat tersebut mohon agar ditutup lubang supaya tidak masuknya kelelawar sehingga menimbulkan cairan tersebut.
“Jika memang sudah tidak lagi dipakai ya mohon ditutuplah lobang-lobang tersebut. Jangan sembarangan karena ini kan lingkungan warga banyak yang mengeluh namun tidak berani berkata,” kata warga setempat yang namanya dirahasiakan pada Kamis (24/04/2025).
“Itu rumah miliknya pengusaha berinisial A yang buka Ruko besar di 22 itu,” bebernya warga.
Kami merasa terganggu. Sebenarnya sudah pernah ditegur dulu itu, dan dibetulkan. Namun, keluar lagi air tersebut. Kejadian ini sudah berlangsung kurang lebih 1 mingguan lebih mengalir seperti itu terus, cetusnya.
Sementara itu, pemilik usaha berinisial A saat dikonfirmasi media ini di Gudang Ruko nya di pinggir jalan 22 Metro, mengakui gudang atau rumah tersebut miliknya yang sudah tidak terpakai.
Dirinya berjanji akan segera menindaklanjuti dan memperbaiki atas keluhan yang selama ini menjadi buah bibir warga.
Bahkan, pemilik usaha ini menyepelekan atas keluhan warga tersebut. Dirinya pun mengaku sudah setahun tidak melihat lihat.
Ia pun menerangkan kalau benar itu dahulu bekas usaha burung walet.
“Ah gampang itu, itu hanya sisa-sisa kotoran saja. Besok langsung segera diperbaiki. Saya jamin tidak lagi keluar kotoran itu dan mengalir. Saya tahu selah agar tidak lagi keluar,” katanya.
Akibat kejadian ini, warga menjadi tidak nyaman dan mengkhawatirkan keselamatan kesehatan mereka. Mengingat penyebaran penyakit itu bersumber dari kotoran. (Tim)